Pencegahan WSSV pada Udang Vanname
- Biosecurity ketat
- Menghilangkan binatang carier WSSV dengan cara dibunuh dan penyaringan
- Memilih benur bebas WSSV
- Budidaya dengan sistem tertutup (dengan cara tidak mensirkulasi air)
- Manajemen Pakan
- Manajemen Lingkungan
- Personal Manajemen
Biosecurity
didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mencegah kerugian-kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit melalui pemberantasan patogen penyebab penyakit beserta carriernya
Tujuan
Mencegah dan menanggulangi penularan/penyebaran bibit/pembawa bibit penyakit dengan melaksanakan tindakan biosecurity dan sanitasi
Penularan WSSV melalui
1.MANUSIA
2.HEWAN
3.PERALATAN
4.KONDISI ALAM
5.SISTEM
1. MANUSIA
Manusia merupakan carrier penyakit yang paling berbahaya.
Mobilitas manusia sangat tinggi, bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu, semua yang terlibat dalam kegiatan budidaya baik langsung maupun tidak langsung, harus memperoleh informasi yang lengkap dan jelas mengenai biosecurity.
2. HEWAN
Hewan bisa masuk ke kawasan budidaya melalui :
1.Darat : kepiting, kodok, ular, ayam, kambing, bebek, angsa, unggas liar dan hewan liar lainnya.
2.Air : ikan liar, udang liar, crustaceae kecil, kepiting, ular, serangga air.
3.Udara : Burung, serangga, mikroorganisme yang terbawa angin atau aerosol.
3. PERALATAN
peralatan tambak tidak boleh dipakai untuk semua kolam, satu peralatan untuk satu kolam
4. KONDISI ALAM
•Lokasi pertambakan di bawah garis pasang surut, sehingga air pasang bisa masuk ke tambak dan ada potensi terjadi kontaminasi.
•Lokasi tambak berpasir, porous, sehingga bisa terjadi kontaminasi silang antar tambak atau antara tambak dengan kanal distribusi.
5. SISTEM
•Sistem budidaya terbuka (Open System) lebih besar kemungkinan terjadi kontaminasi, baik secara mikrobiologis maupun kimiawi.
•Carrier bisa masuk ke dalam sistem melalui air.
Jumat, 28 November 2008
Langganan:
Postingan (Atom)